Regional

Ikan Berukuran Besar Ditemukan Setelah Banjir Terjang Garut, Diduga Predator Penghuni Sungai Amazon

Warga Garut, Jawa Barat dihebohkan dengan temuan ikan berukuran raksasa diduga Arapaima. Video penemuan ikan yang biasa menghuni Sungai Amazon , Amerika Selatan tersebut viral di media sosial instagram. Dalam video yang diunggah akun instagram @infojawabarat, terlihat ikan tersebut dikerumuni sejumlah warga dari dewasa hingga anak anak.

Ikan tersebut terlihat berada di jalan pavingblok dan dipegangi sejumlah pria dewasa. Terlihat juga sisik ikan berukuran jumbo tersebut sudah terkelupas. Terdengar suara dari video tersebut warga berbicara dengan bahasa sunda.

"Korban banjir," celetuk seorang warga. Kemudian, ikan tersebut digeser beberapa orang. "Ieu yeu lauk Amazon (Ini nih ikan Amazon)," kata warga lainnya.

"Arapaima," celetuk warga lainnya. Berdasarkan keterangan, ikan tersebut ditemukan warga di daerah Cipejeuh, dekat Dayehandap, Garut. "Heboh! Seekor ikan terdampar dan ditemukan warga pasca banjir Garut tanggal 15/07/22," tulis narasi dalam video tersebut.

"Dari keterangan pengunggah video, ikan tersebut terdampar dan ditemukan warga di daerah Cipejeuh dekat Dayehandap, Garut, lanjut keterangan. Arapaima juga dikenal dengan sebutan aiche atau pirarucu. Ikan arapaima hidup di sungai yang bergerak lambat.

Arapaima diketahui sebagai ikan penghuni sungai hutan hujan di Cekungan Amazon Amerika Selatan dan danau serta rawa di dekatnya. Arapaima merupakan salah satu spesies ikan air tawar terbesar di dunia. Ikan ini dapat tumbuh hingga 15 kaki panjangnya dan beratnya mencapai 440 pon, meskipun ikan sebesar itu belum pernah dilaporkan selama bertahun tahun.

Biasanya ikan ini memiliki panjang sekitar enam kaki dan 200 pon. Arapaima memiliki kepala meruncing, berwarna hijau tembaga, mulut terbalik, dan tubuh bersisik, ramping yang berwarna hitam dengan pusat putih. Sirip punggung membentang di sepanjang punggungnya ke arah ekor besar mereka, yang berwarna merah.

Nama Brasil mereka, pirarucu, berasal dari bahasa Tupi dan diterjemahkan sebagai ikan merah. Sebagai penghirup udara wajib, arapaima hanya bisa bertahan di bawah air selama 10 hingga 20 menit. Mereka cenderung tinggal di dekat permukaan air sebelum muncul untuk bernapas, menggunakan kantung renang yang dimodifikasi membuka ke dalam mulut ikan dan bertindak sebagai paru paru.

Tegukan yang berisik dan khas itu membuat suara seperti batuk dan bisa terdengar dari jauh. Ikan raksasa dari Amerika Selatan ini menggunakan strategi makan "gulper", yakni dengan membuka mulutnya yang besar. Ikan menciptakan ruang hampa yang menarik benda benda makanan di dekatnya.

Arapaima bertahan hidup terutama dengan memakan ikan, tetapi mereka juga dikenal memakan buah buahan, biji bijian, dan serangga. Selain pemangsa yang ganas, mereka juga dapat menggunakan kecepatan pendek untuk melompat keluar dari air untuk menangkap burung, kadal, dan bahkan primata kecil dari pohon yang tergantung rendah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *