Nasional

Jabodetabek Siaga Banjir, BNPB Minta Warga di Bantaran Sungai Lebih Waspada

Warga di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), siaga banjir. Menurut prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hujan dengan intensitas ringan hingga sedang berpotensi terjadi di wilayah Jabodetabek hingga Sabtu (16/7/2022) malam. BMKG juga mengeluarkan informasi peringatan dini yang menyatakan, hujan yang dapat disertai petir serta angin kencang berpotensi terjadi di Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur pada siang dan sore hari.

Wilayah Kabupaten Bogor sudah mengalami banjir pada Sabtu ini. Sehingga, wilayah lain seperti Jakarta khususnya di sepanjang DAS Ciliwung, dan wilayah Banten khususnya Lebak dan Tangerang, diminta untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Selain itu, warga di wilayah tersebut dapat melakukan upaya mitigasi dari potensi banjir.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banten, Nana mengatakan, banjir di Kabupaten Bogor secara otomatis akan berdampak langsung kepada wilayah Lebak dan Tangerang. "Yang jelas karena Bogor banjir, akan berdampak langsung ke Banten, yaitu Lebak dan Wilayah Tangerang,” ujarnya, Sabtu, dilansir laman resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) . BNPB mengimbau kepada pemangku kebijakan di daerah dan masyarakat agar melakukan upaya yang merujuk pada mitigasi dan peningkatan kesiapsiagaan, seperti normalisasi sungai, susur sungai, pembersihan sungai dari sumbatan sampah, sosialisasi kepada masyarakat, dan memantau perkembangan cuaca secara berkala.

Lalu, masyarakat yang tinggal di sekitar lereng tebing dan bantaran sungai agar lebih meningkatkan kewaspadaan. Apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi hingga lebih dari satu jam, warga diimbau untuk mengungsi ke lokasi yang lebih aman. Hujan deras dengan intensitas tinggi dan adanya pendangkalan Daerah Aliran Sungai (DAS) Pesanggrahan memicu terjadinya banjir di enam wilayah kecamatan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/7/2022).

Adapun wilayah yang terdampak meliputi Kecamatan Sukaraja, Kecamatan Citeureup, Kecamatan Bojong Gede, Kecamatan Jonggol, Kecamatan Kemang, dan Kecamatan Cibinong. Kaji cepat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor yang dilaporkan kepada Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana, ada 3.891 jiwa dari 941 KK yang terdampak. Selain itu, ada 941 unit rumah dan tiga tempat ibadah yang terdampak banjir dengan Tinggi Muka Air (TMA) 50 100 sentimeter.

Kurang lebih 209 jiwa mengungsi sementara saat tempat tinggal mereka terendam air. Namun, saat ini mereka sudah kembali ke rumah masing masing setelah banjir surut. Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, tercatat ada 71 RT yang tergenang banjir dengan ketinggian lebih dari 40 sentimeter.

Jakarta Timur menjadi daerah terdampak banjir terparah dengan jumlah 41 RT, kemudian disusul Jakarta Selatan dengan 22 RT. Sedangkan, pemukiman warga di Jakarta Barat yang tergenang ada 8 RT. Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Insaf menyebut banjir disebabkan tingginya curah hujan dan luapan sejumlah sungai, seperti Kali Krukut, Sungai Ciliwung, Kali Pesanggrahan, Kali Semonggol, dan Kali Angke.

"Ketinggian genangan cukup bervariasi hingga mencapai 200 sentimeter di Kelurahan Cawang dan Cililitan," ungkapnya, Sabtu, dikutip dari . Akibat banjir yang menerjang, 9 warga yang tinggal di Kelurahan Cilandak Timur dan Bangka terpaksa mengungsi. "Untuk warga Cilandak Timur, ada 4 jiwa yang mengungsi ke Musala Al Mamuriah."

"Sedangkan, 5 jiwa lainnya di Kelurahan Bangka mengungsi di Musala Al Muhajirin," jelasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *